• SD MUHAMMADIYAH WIROBRAJAN 3
  • Wanna be better!

PENANAMAN KARAKTER MELALUI KEMAH HIJAU PRESTASI 2025

Yogyakarta,_Pada tanggal 11-13 November 2025 SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Yogyakarta (WIBRAGA)
sukses melaksanakan Kemah Hijau Prestasi 2025. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap tahunnya, dengan tujuan untuk mengasah karakter, ketrampilan, kepemimpinan, kemandirian , dan kemampuan kerjasama tim siswa-siswi Wibraga .
Tahun ini kemah dilaksanakan di Bumi Perkemahan Sungai Tinalah, Kulonprogo, dengan melibatkan kelas 5 sebagai pesertanya. Diawali dengan keberangkatan siswa-siswi menggunakan bus menuju Bumi Perkemahan, peserta terlihat bersemangat dan antusias selama pemberangkatan. Sesampainya di Lokasi, para peserta dihadapkan dengan medan perkemahan yang sedikit menantang, dimana mereka diharuskan untuk melwati jembatan gantung sembari membawa barang bawaan. Meskipun beberapa peserta merasa ragu dan kesulitan saat menyebrang, proses perpindahan barang menuju perkemahan berlangsung aman dengan bantuan Pembina dan Guru Pendamping.
Perkemahan resmi dibuka melalui prosesi upacara pembukaan, yang dilaksanakan tepat setelah para peserta berhasil menyelesaikan pendirian tenda, di bawah bimbingan rakanda dan ayunda. Meskipun sempat terkendala hujan, para peserta berhasil mendirikan tendanya tepat waktu. Pada kesempatan ini, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Wirobrajan 3 Rohimah, bertindak sebagai Pembina Upacara.
Dalam amanatnya, beliau menyampaikan bahwa salah satu tujuan dari kemah ini adalah sebagai proses pembentukan karakter, khususnya tentang cinta tanah air. Selama perkemahan berlangsung, mereka dilatih untuk sadar akan lingkungan sekitar, khususnya dalam kebersihan, sebagai perwujudan cinta
tanah air. Amanat ini selaras dengan tema kemah yang diusung, yaitu ‘Kemah Hijau’ yang
menggambarkan kebersihan serta ketertiban lingkungan.
Kegiatan kemah yang berlangsung pada Selasa, (11/11) ditutup dengan kegiatan mandiri sembari
menyelesaikan penataan barang di tenda masing-masing. Caraka malam yang semula dijadwalkan pada
hari pertama, gagal dilaksanakan disebabkan faktor cuaca yang kurang mendukung, para peserta
dihimbau untuk istirahat lebih awal untuk mempersiapkan hari berikutnya.
Hari kedua perkemahan (12/11) , kegiatan dibuka dengan senam bersama. Para peserta terlihat
semangat dan ceria, antusiasme terlihat dengan banyaknya senam yang dilaksanakan, mulai dari Senam
Indonesia Sehat, Maumere, Tabola-bale, hingga Senam Pinguin sebagai penutup. Senyum sumringah tak
lepas dari wajah-wajah para peserta, terlebih acara berlanjut dengan sarapan bersama di lapangan,
dengan formasi melingkar. Senyum mereka semakin merekah dengan menu sarapan yang dihidangkan,
telur dadar gulung, nasi, kentang balado, serta bihun goreng khas nasi uduk menambah semangat pagi
itu.
Hari itu, Mentari seolah ikut ceria membersamai kegiatan. Di tengah cerah dan teriknya mentari, kegiatan
outbound sukses dilaksanakan. Pada kesempatan ini, masing-masing kelompok berlomba untuk
mendapatkan posisi pemenang. Adapun perolehan poin masing-masing kelompok, dapat dilihat
bersama di tabel nilai yang terletak di Lapangan Bumi Perkemahan. Ada wajah kesal, lelah, ceria, serta
sorakan kemenangan yang bersautan mewarnai kegiatan. Setiap kelompok diuji dengan kerjasama
masing-masing, berlatih fokus, suportif, dan komunikatif antar kelompok. Kelak, pengalaman inilah yang
akan dirindukan para peserta.
Keseruan terus berlanjut dengan beberapa lomba lanjutan, seperti Lomba Pionering, Kaki Tiga, dan
miniatur kaki tiga. Selepas rangkaian fisik dan otak yang cukup melelahkan, tibalah saatnya untuk
kembali memanjakan lidah dengan hidangan yang disajikan. Kali ini, sup dan ayam goreng kampung
menjadi obat lelah yang mujarab. Energi Kembali terisi, kegiatan dilanjutkan dengan agenda bersih diri
dan free time (waktu bebas). Di sela-sela waktu jeda, hujan kembali turun. Kebanyakan peserta
berlindung di tenda masing-masing, sembari kembali mengisi tenaga untuk kegiatan selanjutnya.
Malam tiba, saatnya api unggun tampil. Momen paling ikonik dalam kegiatan perkemahan ini berkobar
indah di tengah lingkaran para peserta. Pada kesempatan ini, Ketua Panitia Kemah Rosyad Abidi,
bertindak sebagai pemegang obor pertama api unggun. Sorak-sorai dan gemuruh tepuk tangan peserta,
guru pendamping, serta rakanda dan ayunda menambah meriah prosesi api unggun.
Suasana semakin meriah, dengan beberapa kelompok yang memamerkan yel-yelnya. Tibalah acara inti
lainnya, Pentas Seni (Pensi). Setiap kelompok menunjukkan bakatnya masing-masing, ada tari
tradisional, drama sejarah, drama dongeng nusantara, serta nyanyian lagu daerah. Wajah-wajah bahagia
terekam jelas pada setiap peserta kemah malam itu. Tepuk tangan dan decak kagum setiap penampilan
muncul, mewarnai setiap penampilan. Wali murid yang tidak hadir langsung di lokasi perkemahan, ikut
merasakan kebahagiaan melalui gawai masing-masing. Pensi itu, disiarkan langsung melalui YouTube
sekolah, menjadi salah satu kenangan yang tak terlupakan bagi anak-anak.
Selama perkemahan berlangsung, beberapa guru dan karyawan juga berkesempatan untuk datang
menyambangi perkemahan. Hal ini menjadi salah satu suntikan semangat bagi peserta, serta
pendamping di tengah-tengah padatnya kegiatan. Hari kedua, ditutup dengan tawa dan senyum merekah
di wajah para peserta. Malam itu, bintang berkelip malu-malu, menemani malam terahir di perkemahan.
Kamis, (13/11) hari terahir perkemahan, ada wajah bahagia, dan sedih pagi itu. Bahagia karena akan
segera kembali ke rumah masing-masing, sedih karena pengalaman berharga ini akan segera berakhir.
Seperti biasa, pagi dibuka dengan mengisi energi dengan sarapan bersama. Kegiatan berlanjut dengan
pesta warna, atau biasa disebut colouran. Kali ini Kepala Sekolah Rohimah, kembali bergabung untuk
memandu proses kegiatan. Bubuk pewarna warna-warni, dilemparkan serentak, seiring habisnya
teriakan semangat Kemah Hijau Prestasi 2025. Diiringi lagu Golden, kepala sekolah serta peserta
membaur bersama dibalik warna-warni pelangi. Momen ini terekam apik oleh lensa kamera, yang
disiarkan secara langsung melalui YouTube sekolah.
Saat yang ditunggu-tunggu oleh peserta, bermain air di Sungai. Selepas menyelesaikan pesta warna,
para peserta tidak sabar untuk merasakan dinginnya air sungai, yang memang sudah mereka idamkan
sejak hari pertama. Teriakan bahagia pagi itu, menambah semarak hari terahir. Bermain air, adalah hal
paling menyenangkan di setiap kegiatan outdoor.
Bersih diri sudah, waktunya untuk mengakhiri kegiatan. Saatnya kembali membongkar tenda, gotong
royong, Kerjasama, serta fisik yang kuat sangat diandalkan pada kegiatan ini. Di tengah kegiatan, hujan
kembali turun, memaksa para peserta untuk sedikit mengambil jeda. Alhamdulillah, menu terahir siang
itu, sedikit mengobati lelah. Pembongkaran tenda dan pengembalian barang-barang, melalui jembatan
goyang adalah hal lain yang membuat hari terahir terasa lebih berat.
Kemah Hijau Prestasi 2025, resmi ditutup pada Kamis, (13/11) melalui upacara penutupan. Pada
kesempatan ini, Hadi Rizky, perwakilah dari Kwartir Daerah Kota Yogyakarta bertindak sebagai Pembina
Upacara. Dalam amanatnya, Hadi menyampaikan harapannya, beliau berharap, anak-anak bukan hanya
berprestasi saat di Bumi Perkemahan, tetapi juga dilanjutkan dengan prestasi-prestasi selanjutnya.
Beliau juga menyampaikan, semoga kebiasaan serta pelajaran yang didapat selama kemah, akan terus
melekat pada peserta, dan bisa menjadi contoh baik bagi adik-adik kelas selanjutnya.
Acara penutupan diakhiri dengan penyerahan pemenang kelompok putra terbaik dan kelompok putri ,
yaitu regu putra harimau yang terdiri dari Sadid, Jefri, Arkan azizi, Fakhri, Raihan, Harjuna, Majid . Dan
regu putri Bunga sepatu yang terdiri dari Iza, Zaila, Najwa, Hilya, Nada, Kiandra, Kalisa, Malika, dan
Khaira.
Tak hanya penghargaan regu,pada kesempatan ini juga memberikan penghargaan pandu putra terbaik
yaitu Gardala Sangajalu Gadingmanik Astagina dan pandu putri terbaik yaitu Masyitoh Indiana Zulfa.

Ditulis oleh Jurnalis cilik wibraga (ZPK,AFA,GSA)

Komentari Tulisan Ini